PELAKSANAAN WORKSHOP OBJECTIVE STRUCTURED CLINICAL EXAMINATION (OSCE) TAHUN 2025

Aceh Besar, 15 Oktober 2025 bertempat di Ruang Poorwo Soedarmo Prodi Sarajana Terapan Gizi dan Dietetika Jurusan Gizi Poltekke Kemenkes Aceh dilaksanakan Kegiatan Workshop Objective Structured Clinical Examination (OSCE) TAHUN 2025. Kegiatan ini berlangsung  selama dua hari, mulai 15 s.d 16 Oktober 2025 yang diikuti oleh dosen, tenaga kependidikan dan staf Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Aceh. Adapun narasumber yang hadir pada kesempatan ini adalah Bapak Sumarto,  STP, MP yang berasal dari Asosiasi institusi Pendidikan Vokasi Gizi (AIPVOGI), Ibu Rini Wuri Astuti, S.Si.T. M. Gizi, Dietisien dari DPD PERSAGI Daerah Istimewa Yogyakarta dan Ibu Vitria Dwi Wulansari, S.SiT, MPH, Dietisien dari DPD PERSAGI Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ibu Silvia Wagustina, SST, M. Kes selaku Ketua Jurusan Gizi dalam sambutannya mengatakan Objective Structured Clinical Examination, sebuah metode penilaian keterampilan klinis secara objektif dan terstruktur yang digunakan dalam pendidikan kedokteran dan profesi kesehatan lainnya. Ujian ini terdiri dari beberapa “stasiun” di mana peserta diuji dalam berbagai skenario medis yang disimulasikan, seperti pemeriksaan fisik, anamnesis, interpretasi data, dan komunikasi dengan pasien. Lebih lanjut Beliau menambahkan saat ini Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Aceh masih melaksanakan ujian OSCE secara mandiri, belum standar Nasional. Oleh karen itu, dengan adanya kegiatan Workshop ini diharapkan dapat menyamakan persepsi mengenai persiapan ruangan, jenis soal dan syarat minimalnya.

Bapak Sumarto,  STP, MP dalam pemaparanya mengatakan Objective Structured Clinical Examination (OSCE) dirancang untuk menguji kinerja keterampilan klinis dan kompetensi dalam berbagai keterampilan. Ini adalah pendekatan nyata yang praktis untuk pembelajaran dan penilaian kompetensi. Lebih lanjut Beliau mengemukakan Lingkup materi dan kompetensi yang diujikan pada Uji Kompetensi Vokasi Gizi Indonesia (Ukvogi) metode OSCE ini sesuai dengan standar profesi nutrisionis dan capaian pembelajaran lulusan yang berlaku secara nasional. Bagi institusi pendidikan tinggi vokasi gizi yang menetapkan profil atau capaian pembelajaran lulusan sebagai penciri unggulan institusi, maka masing-masing institusi dapat mengembangkannya dari pedoman ini. Selanjutnya Ibu Rini Wuri Astuti, S.Si.T. M. Gizi, Dietisien yang berasal dari DPD PERSAGI Daerah Istimewa Yogyakarta menyampaikan materi tentang menyusun soal OSCE, Rubrik Penilaian dan menentukan nilai actual mark.